Kamis, 28 Mei 2015

Cara Install dan Konfigurasi Proxy Server di Windows dengan Squid Able

Diposting oleh mel di 10.22 0 komentar

Kali ini saya akan berbagi cara menginstall dan konfigurasi proxy server di Windows. Disini saya menggunakan squid able, sebenarnya squid able ini biasanya digunakan di Operating System Linux, namun masih bisa digunakan di Windows walaupun konfigurasi proxy server di browser harus diseting manual karena tidak support transparent. Langsung saja inilah langkahnya.


Langkah pertama kita copy folder squid yang telah di ekstrak ke local disk C, seperti gambar di bawah ini.

install squid  di windows

Kemudian kita buka file squid.conf yang berada di C:\squid\etc\squid.conf. namun sebelumnya kita rubah dulu file defaultnya dengan mengcopy semua file tersebut lalu kita hilangkan ekstensi “.default”.

instal squid server di windows

Setelah file squid.conf dibuka, kemudian cari “http_port 3128” lalu tambahkan transparent dibelakangnya. Untuk mencarinya bisa dengan tekan tombol Ctrl + F.

instal squid server di windows

Setelah itu cari “cache_mem 8 MB” kemudian ganti dengan 64 MB, dan hilangkan tanda pagar (#) di depannya.
instal quid server di windows

Selanjutnya cari “cache_mgr webmaster” kemudian ganti webmaster dengan alamat email dan jangan lupa hilangkan tanda pagar (#) di depannya.


Lalu cari “visible_hostname” dan dibawah “#default:” tambahkan “visible_hostname domain web kita” misal (www.astajib.com).


Selanjutnya cari “acl CONNECT method CONNECT” kemudian dibawahnya kita tambahkan
acl localnet src 192.168.6.0/24
acl block url_regex –i “c:\squid\block.txt”
http_access deny block
http_access allow localnet
http_access allow all


Keterangan :
Acl localnet src 192.168.6.0/24 => adalah alamat IP PC server
c:\squid\block\block.txt => adalah lokasi penyimpanan daftar situs yang kita block
Setelah konfigurasi selesai selanjutnya kita simpan file tersebut.
Karena kita tadi belum membuat daftar situs yang di block maka sekarang kita buat dulu dengan menambahkan file baru yaitu “block.txt” seperti gambar di bawah.


Setelah itu kita buka menggunakan notepad dan kita isikan dengan daftar situs yang akan kita block seperti gambar di bawah ini, lalu kta simpan.


Langkah selanjutnya kita buka command prompt lalu kita masuk ke directory “c:\squid\sbin” langkahnya seperti pada gambar.


Kemudian masukkan perintah “squid.exe –z” dan selanjutnya “squid.exe –d 1 -D” seperti pada gambar di bawah ini.


Jika berhasil prosesnya seperti gambar di bawah ini. Tekan Ctrl + C untuk mengakhiri proses tersebut.


Selajutnya masukkan perintah “squid.exe -i” dilanjutkan “squid.exe –O -D” jika berhasil akan seperti gambar di bawah ini.

 

Setelah konfigurasi di atas selesai, selanjutnya kita masuk ke services. Langkahnya seperti gambar.


Kemudian kita cari squid seperti gambar di bawah.


Kemudian klik kanan > Start untuk mengaktifkan squid.


Langkah selanjutnya kita konfigurasi IP server kita seperti gambar di bawah ini.


Kemudian kita atur juga IP PC client seperti gambar di bawah ini.


Kalau sudah kita buka browser untuk mulai mengecek hasilnya. Namun sebelumnya kita konfigurasi terlebih dahulu proxy pada browser seperti gambar di bawah ini.


Jika sudah kita mulai mengecek dengan membuka situs yang kita block tadi di browser. Jika ada pesan error seperti gambar di bawah ini maka konfigurasi squid server kita telah berhasil.


Semoga artikel di atas dapat bermanfaat.

Kamis, 07 Mei 2015

SISTEM TERDISTRIBUSI

Diposting oleh mel di 09.23 0 komentar

1. Pengenalan Sistem Terdistribusi

1.1. Definisi Sitem Terdistribusi

Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).

Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.

Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.

Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena:

􀂊 Performance

Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat

􀂊 Distribution

Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)

􀂊 Reliability

Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan

􀂊 Incremental Growth

Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat

􀂊 Sharing Data/Resource

Resource adalah:

– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.

– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).

􀂊 Communication

Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia

Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu :

1. Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer denga satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.





2. Intranet

● Jaringan yang teradministrasi secara lokal

● Biasanya proprietary

● Terhubung ke internet (melalui firewall)

● Menyediakan layanan internal dan eksternal



3. Sistem terdistribusi multimedia

Biasanya digunakan pada infrastruktur internet

􀂃 Karakteristik

Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time

􀂃 Video, audio, text Multicast

Contoh:

- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)

- Video-conferencing

- Video and audio on demand

4. Mobile dan sistem komputasi ubiquitous

􀂃 Sistem telepon Cellular (e.g., GSM)

Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak

􀂃 Komputer laptop, ubiquitous computing

􀂃 Handheld devices, PDA, etc




5. World wide web

􀂃 Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet

􀂃 Shared resources (melalui URL)


6. Contoh distribusi yang lainnya seperti

􀂃 Sistem telepon seperti ISDN, PSTN

􀂃 Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan

􀂃 Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.


1.2. Karakteristik Sistem Terdistribusi

Dalam system terdistribusi terdapat beberapa karakteristik yaitu :

1. No global clock

- Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing

- Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing)


2. Independent failure

- Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui

- Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan


3. Concurrency of components

- E.g. Beberapa pemakai browser mengakses suatu halaman web secara bersamaan.

- Bagaimana jika ada operasi update?


1.3. Model Sistem Terdistribusi

Dalam pelaksanaannya sistem terdistribusi memiliki berbagai bentuk (model), yaitu :

1. Sistem client - server

Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Pada sebuah jaringan akan didapatkan: file server, time server, directory server, printer server, dan seterusnya.



2. Sistem point to point

Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.

3. Sistem terkluster

Adalah gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network). Sistem kluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian, sistem akan lebih handal dan fault tolerant dalam melakukan komputasi.

Dalam hal jaringan, sistem kluster mirip dengan sistem terdistribusi (distributed system). Bedanya, jika jaringan pada sistem terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem kluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat.

1.4. Permasalahan Sistem Terdistribusi

Masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :
􀂃 Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
􀂃 Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
􀂃 Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan
Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan – permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Selain permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam sistem terdistribusi.

1.5. Tantangan Sistem Terdistribusi

Tantangan yang ada dalam Sistem Terdistribusi yaitu :
1. Keheterogenan komponen (heterogenity)
2. Keterbukaan (openness)
3. Keamanan (security)
4. Scalability
5. Penanganan kegagalan (failure handling)
6. Concurrency of components
7. Transparansi

1. Keheterogenan
􀂊 Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation system, hardware dan programming language yang berbeda.
􀂊 IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.
􀂊 Middleware mengatasi perbedaan lainnya.
2. Keterbukaan
􀂊 Mendukung extensibility.
􀂊 Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.
􀂊 Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg berbeda.
3. Keamanan
􀂊 Shared resources & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.
􀂊 Cegah denial of service.
4. Scalability
􀂊 Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yg konstan.
􀂊 Cegah bottleneck.
􀂊 Jika perlu, gunakan replikasi.
5. Penanganan Kegagalan
􀂊 Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara independen.
􀂊 Komponen lain harus tetap berjalan dgn baik.
􀂊 E.g. failed branch in a distributed banking system.
6. Concurrency
􀂊 Multiple users with concurrent requests to a shared resources.
􀂊 Setiap resource hrs aman di lingkungan tersebut di atas.
7. Transparansi
Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebagai satu sistem saja.
􀂊 Access transparency:
Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yg sama.
􀂊 Location transparency:
– Resource dapat diakses tanpa tahu di mana lokasinya.
– Bagaimana pendapat Anda mengenai hyperlink & URL?
􀂊 Concurrency transparency:
– Beberapa proses dapat sama-sama menggunakan suatu resource tanpa saling interferensi.
– Bagaimana jika beberapa pemakai secara bersamaan akan mengubah suatu berkas?
  • 􀂊Replication transparency: Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui adanya replikasi resource, yg dapat meningkatkan kehandalan dan unjuk kerja.
  • 􀂊Failure transparency: Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan tugasnya walaupun ada kegagalan hardware atau software.
  • 􀂊Mobility transparency: Resource dan klien dapat berpindah tanpa mempengaruhi operasi pemakai atau program.
  • 􀂊Performance transparency: Sistem dapat dikonfigurasi ulang untuk meningkatkan unjuk kerja, sejalan dengan perubahan beban sistem.
  • 􀂊Scaling transparency: Sistem dan aplikasi mudah bertambah luas tanpa perubahan struktur sistem dan algoritma aplikasi.
 

nekoCatpussy Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea