Jumat, 25 Januari 2013

HTML5

Diposting oleh mel di 06.05 0 komentar
Apa itu HTML5?

HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML (yang pertama kali diciptakan pada tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4, pada tahun 1997) dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.
HTML5 merupakan salah satu karya Konsortium Waring Wera Wanua (World Wide Web Consortium, W3C) untuk mendefinisikan sebuah bahasa markah tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML ataupun XHTML. HTML5 merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah, dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak pembuat web.


Sejarah

Kelompok Kerja Teknologi Aplikasi Web Hyperteks (Web Hypertext Application Technology Working Group, WHATWG) mulai membuat standar baru ini pada tahun 2004 ketika Konsortium W3C sedang fokus pada pengembangan XHTML 2.0 di masa depan, sementara HTML 4.01 belum pernah diperbarui sejak tahun 2000. Sejak tahun 2009, W3C dan WHATWG bekerja sama dalam pengembangan HTML5 setelah W3C mengakhiri Kelompok Kerja Pengembangan XHTML 2.0.
Meskipun HTML5 telah dikenal luas oleh para pengembang web sejak lama, HTML5 baru mencuat pada April 2010 setelah CEO Apple Inc.,Steve Jobs, mengatakan bahwa dengan pengembangan HTML5, "Adobe Flash sudah tidak dibutuhkan lagi untuk menyaksikan video atau menyaksikan konten apapun di web."


Proses standardisasi W3C

Kelompok kerja untuk teknologi aplikasi web hypertext (WHATWG) mulai menspesifikasikan HTML5 pada bulan juni 2004 dengan nama Web Applications 1.0, hingga pada bulan maret 2010 spesifikasi ini masuk ke bagian draft standar di WHATWG, dan ke dalam bagian pengurusan draft di W3C. Ian Hickson mewakili Google ,Inc menjadi editor HTML5.
Pada tahun 2007 Spesifikasi HTML5 diadopsi sebagai pekerjaan permulaan untuk grup baru yang mengurus HTML di World Wide Web Consorsium (W3C). Grup ini pertama kali mempublikasikan hasil draft pekerjaan pertama mereka pada tanggal 22 januari 2008. Spesifikasi ini berstatus dalam tahap pengerjaan, dan diperkirakan akan tetap demikian selama bertahun-tahun, meskipun sebagian dari HTML5 sudah dalam tahap penyelesaian dan diimplementasikan pada penjelajah web sebelum keseluruhan spesifikasinya mencapai status rekomendasi final.
Berdasarkan pada jadwal kerja W3C, HTML5 diperkirakan menjadi kandidat rekomendasi pada akhir tahun 2010. Namun, publikasi pertama draft HTML 5 meleset selama 8 bulan. Permintaan dokumen terakhir dan tahap kandidat rekomendasi diharapkan dapat dicapai pada tahun 2008, tetapi hingga bulan Juli 2010 HTML 5 masih dalam tahapan draft pengerjaan di W3C.WHATWG telah meminta penyelesaian terakhir untuk HTML5 sejak bulan oktober tahun 2009.
Editor HTML5, Ian Hickson, berharap spesifikasi HTML5 dapat mencapai tahap kandidat rekomendasi pada tahun 2012 . Kriteria di W3C agar sebuah spesifikasi dapat berstatus - Direkomendasikan - adalah "yang kedua: 100% selesai dan penerapannya dapat dilakukan pada dua atau lebih sistem yang berbeda". Pada wawancaranya dengan TechRepublic, Hickson memperkirakan hal ini baru akan terjadi pada tahun 2022 atau setelahnya. Meski demikian, banyak bagian dari spesifikasi sudah stabil dan telah dapat diterapkan pada produk:
Beberapa bab secara relatif telah stabil, maka dari itu implementasinya juga sudah hampir mendekati penyelesaian, dan fitur tersebut sudah dapat digunakan hari ini (misalnya: tag <canvas>).


Markup

Pada HTML 5 diperkenalkan beberapa elemen baru dan atribut yang merefleksikan tipikal penggunaan website modern. Beberapa diantaranya adalah pergantian yang bersifat semantik pada blok yang umum digunakan: yaitu elemen (<div>) dan inline (<span>), sebagai contoh (<span>) (sebagai blok navigasi website) dan <footer> (biasanya dikaitkan pada bagian bawah suatu website atau baris terakhir dari kode html). Banyak elemen lain yang memberikan kegunaan baru melalui antar muka yang telah distandarkan, seperti elemen multimedia <audio> dan<video>. Beberapa elemen yang telah ditinggalkan juga ditiadakan, termasuk elemen presentasi semata seperti <font> dan <center>, yang sebenarnya dapat dikerjakan menggunakan Cascading Style Sheet (CSS).


API baru

Untuk menambah keluwesan pemformatan, pada HTML5 telah dispesifikasikan pengkodean application programming interfaces (APIs). antarmuka document object model (DOM) yang ada dikembangkan dan fitur de facto didokumentasikan. Beberapa APIs terbaru pada HTML5 antara lain :
Elemen canvas, sebagai mode untuk menggambar object dua dimensi (2D). Lihat spesifikasi 1.0 untuk canvas 2D.

  • Timed media playback
  • Media penyimpanan luring (aplikasi web luring). Lihat Web Storage[18]
  • Penyuntingan dokumen
  • Drag and Drop
  • Cross-document messaging
  • Manajemen sejarah kunjungan penjelajah web
  • Tipe MIME dan penanggung jawab protokol registrasi.

Tidak semua teknologi di atas dimasukkan pada spesifikasi HTML5 W3C, meski teknologi tersebut telah termaktub dalam spesifikasi milik WHATWG HTML. Beberapa teknologi yang juga terkait namun tidak dijadikan bagian dalam spesifikasi HTML5 W3C dan WHATWG HTML5 adalah :

  • Geolocation
  • Web SQL Database, media penyimpanan database lokal.
  • API Database terindeks, mode penyimpanan hierarkis key-value (WebSimpleDB).

Perbedaan dengan HTML 4.01 dan XHTML 1.x

Berikut disajikan beberapa contoh perbedaan yang spesifik.

  • Aturan baru saat melakukan parsing berorientasi pada towards dan kompatibilitas; tidak berbasis pada SGML
  • Kemampuan untuk mendukung format SVG dan MathML pada text/html
  • Elemen baru: article, aside, audio, canvas, command, datalist, details, embed, figcaption, figure, footer, header, hgroup, keygen, mark, meter, nav, output,progress, rp, rt, ruby, section, source, summary, time, video, wbr
  • Tipe baru pada kontrol form : dates and times, email, url, search, color[23]
  • Atribut baru: ping (pada elemen a and area), charset (pada meta), async (pada script)
  • Atribut global (atribut berikut dapat diterapkan pada setiap elemen html) : id, tabindex, hidden, data-* (atribut data kustom)
  • Selain dapat bernilai GET atau POST, elemen attribut <form> kini telah mendukung nilai PUT dan DELETE. (Sebagai contoh kasus lihat Representational State Transfer)
  • Elemen yang telah deprecated secara bersamaan akan dihapus : acronym, applet, basefont, big, center, dir, font, frame, frameset, isindex, noframes, s, strike, tt, u


A. HTML5 Semantic

HTML5 Semantic adalah beberapa tag baru yang diperkenalkan dalam HTML5 untuk mendukung struktur halaman yang lebih rapi. Beberapa elemen baru digunakan untuk mengurangi pemakaian tag <div>.


B. HTML5 Form

1) Input Type
HTML5 memiliki beberapa input tipe yang baru. Web programmer kali ini lebih dimudahkan dengan beberapa input type yang baru. Hal ini juga mengurangi kemungkinan kesalahan input yang dilakukan oleh user.

2) Form Element
Pada HTML5 kita mengenal beberapa elemen form baru. Jika dahulu kita terbatas pada input dan textarea, kali ini HTML5 menambahkan tiga elemen baru yaitu datalist, keygen, dan output. Namun untuk keygen, dukungan browser saat ini belum memenuhi standar keamanan, sehingga lebih aman untuk para web programmer menggunakan enkripsi pada server-side sepertimd5, sha1, dan base64_encode.

3) Form Attribute
Beberapa atribut pada form juga diperkenalkan pada HTML5. Namun, dukungan browser lagi-lagi menjadi masalah disini. Beberapa browser terkenal seperti Internet Explorer (Windows) dan Safari (Mac) masih belum mendukung sebagian besar atribut baru pada form.


C. HTML5 Audio

Salah satu fitur baru HTML5 yang paling mencengangkan adalah disediakannya tag baru yang memungkinkan kita untuk memutar audio sesuai yang kita inginkan tanpa menggunakan plugin tambahan seperti flash player. Dengan menggunakan tag <audio> kita sudah bisa memasukkan file mp3 dan ogg ke dalam halaman web kita.


D. HTML5 Video

Fitur multimedia lainnya yang didukung oleh HTML5 adalah video. Jika selama ini kita harus menggunakan flash player untuk memasukkan konten video, pada HTML5 kita tidak perlu lagi menggunakannya.


E. HTML5 GeoLocation

GeoLocation adalah salah satu fitur baru pada HTML5 untuk mendapatkan lokasi dimana kita berada saat ini. GeoLocation tidak bias bekerja sendiri sehingga membutuhkan javascript untuk menampilkan datanya.


F. HTML5 Canvas

Fitur yang lain pada HTML5 adalah <canvas>. Canvas memungkinkan kita untuk memasukkan objek 2D atau 3D kedalam halaman web. Canvas juga sama seperti GeoLocation, tidak bias bekerja sendiri. Dibutuhkan javascript untuk membuat objek di dalamnya, baik 2D maupun 3D.


Mengapa harus HTML5?

Masih belum menggunakan HTML5? Memang banyak sekali alasan yang menjadi dasar keengganan menggunakan HTML5. Namun, tidak dapat terelakkan lagi fakta bahwa HTML5 merupakan masa depan pengembangan website. Walaupun terkendala oleh daya dukung yang belum menyeluruh, tidak ada salahnya untuk memulai menggunakan HTML5. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kita harus mulai menggunakan HTML5.

1. Kemudahan Akses




Semantic menjadi alasan kenapa HTML5 membuat sebuah situs menjadi mudah diakses. Dengan berbagai tag HTML5 yang ada, seperti <header>, <footer>, <nav>, <section>, <article>, dan lain sebagainya, membuat screen reader dapat membaca isi website dengan mudah. Sebelumnya,screen reader harus menentukan berperan sebagai apakah tiap tag <div> dalam website, walau sudah terdapat kelas atau ID di dalam elemen tersebut. Dengan tag semantic pada HTML5, screen reader dapat dengan mudah menentukan seluruh isi website ke dalam bagian-bagian tertentu sehingga menciptakan pengalaman menggunakan yang lebih baik.

2. Video dan Suara
Sering merasa jengkel karena harus meng-install plugin Flash Player ke dalam browser Anda terlebih dahulu untuk menonton video atau mendengarkan musik secara streaming? Lupakanlah Flash Player atau pemutar media lain yang harus di-install pada browser! Dengan tag <video> dan <audio> pada HTML5, kita bisa menikmati video maupun suara tanpa perlu tambahan pluginapapun. Yang lebih menyenangkan lagi bagi para developer, penggunaan tag <embed> yang cukup rumit pada HTML terdahulu kini cukup digantikan oleh kedua tag tersebut. Bahkan tag <source> yang dahulu harus selalu ada, kini telah menjadi atribut sehingga cukup satu baris kode saja untuk menampilkan video atau suara pada halaman website Anda.

3. DOCTYPE yang Singkat




Ucapkan selamat tinggal pada kode <!doctype> yang panjang dan mengerikan yang sampai sekarang masih susah diingat. Sekarang cukup gunakan <!DOCTYPE html> sebagai head tag dari dokumen HTML website kita. Hal paling menggembirakan dari keunggulan ini adalah daya dukungnya yang telah mencapai semua browser, bahkan untuk IE6 yang selama ini jadi “momok” para developer.

4. Kode yang Ringkas

Pada HTML lama, kita harus mendefinisikan banyak <div> dengan berbagai kelas atau id untuk tiap bagian website seperti header, footer, navigation, dan lain sebagainya. HTML5 menghadirkan cara yang lebih simpel, elegan, dan mudah dengan menggunakan tag-tag semantic seperti <section>, <article>, <header>, <footer>, <aside> dan <nav>. Dengan fitur ini, kesulitan untuk mengetahui bagian website yang mana yang tertulis pada kode karena semua berupa <div> menjadi masa lalu. Selain itu, kode HTML yang dihasilkan akan lebih ringkas, rapi, dan mudah dipahami.

5. Penyimpan Data yang Cerdas

Mungkin ini adalah salah satu fitur terkeren dari HTML5. HTML5 menggunakan penyimpanan data lokal di sisi klien. Penyimpanan data ini lebih baik daripada cookies karena memungkinkan untuk menyimpan data dari berbagai jendela browser yang terbuka, performa dan keamanan yang lebih baik, serta penyimpanan data handal bahkan setelah browser ditutup. Dengan fitur tersebut, pembuatan aplikasi berbasis web menjadi lebih mudah karena tidak mebutuhkan berbagai macam tambahan plugin lagi. Dengan kemampuan menyimpan data pada browser,untuk menyimpan informasi pengguna, melakukan cache data, dan mengembalikan halaman ke kondisi terakhir menjadi mudah.

6. Interaksi yang Lebih Baik


Keinginan pengguna untuk mendapatkan website yang lebih dinamis dan interaktif untuk memanjakan pengguna karena berinteraksi dengannya, alih-alih sekedar menikmati keindahan desainnya. Tag <canvas> memungkinkan kita untuk melakukan interaksi dan animasi gerakan yang jauh lebih variatif daripada menggunakan platform RIA sebelumnya, misalnya Flash. Bersama dengan tag <canvas> kita juga bisa menggunakan API drag and drop, penyimpanan dataoffline, manajemen history, pengubahan dokumen, dan media dengan pengatur waktu.

7. Pengembangan Game





Dengan tag <canvas>, kita bisa mengembangkan game yang interaktif dan menarik yang mampu dijalankan pada perangkat mobile dengan mudah. Bagi para pengembang game yang terbiasa menggunakan teknologi Flash, adanya fitur ini benar-benar akan membuat mereka jatuh hati.

8. Cross Browser

Hampir semua browser terbaru yang kita gunakan mendukung HTML5 secara baik. Doctype dari HTML5 telah dibuat sedemikian rupa sehingga tiap browser, bahkan versi yang lama sekalipun, dapat mengenalinya. Meskipun demikian, tidak semua browser mampu mengenali seluruh tagelemen HTML5. Untuk browser yang terlampau kuno, misalnya IE6, Anda bisa menambahkanjavascript shiv yang telah disediakan.

9. Mendukung Mobile

Teknologi mobile telah menjadi semacam wabah global yang semakin populer tiap harinya. Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa teknologi mobile hanya merupakan tren yang akan dilupakan dengan mudah. Namun, disadari atau tidak, saat ini perangkat mobile sedang menguasai dunia. Para pengembang website mulai berlomba-lomba menciptakan website yang mudah diakses menggunakan perangkat mobile karena mereka sadar, pengguna akan beralih menggunakan perangkat mobile mereka untuk melihat website atau aplikasi web. HTML5 adalah alat yang paling siap digunakan dalam mengembangkan mobile site dan mobile app. Terlebih lagi, Flash untuk mobile sudah diklaim tidak akan dikembangkan lagi. Selain itu, browser pada perangkat mobile telah mendukung HTML5 secara penuh.

Kesimpulan

Mungkin alasan terkuat untuk menggunakan HTML5 saat ini adalah karena ia merupakan masa depan website. Kita harus mulai menggunakannya sekarang atau tertinggal saat HTML5 telah menjadi standar baru. HTML5 pada dasarnya adalah HTML sehingga tidak perlu melakukan adaptasi secara susah payah untuk menggunakannya. Jika Anda saat ini telah menggunakan XHTML, berarti Anda telah siap menggunakan HTML5. Jadi, masih mau ketinggalan? Selamat mencoba!

Kamis, 24 Januari 2013

CMS

Diposting oleh mel di 09.46 0 komentar
Apa itu CMS?

Content Management System, disingkat CMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).
Elemen CMA memungkinkan pengelola konten -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (Protokol Transfer Hiperteks)-, untuk mengelola pembuatan, pengubahan, dan penghapusan isi dari suatu situs web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh pemilik situs web untuk memperbaharui situs web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda. Walaupun begitu, kebanyakan dari perangkat lunak ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan indeks, pencarian, dan pengarsipan.



Macam-macam perangkat lunak CMS

1. Drupal


Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen konten yang bebas dan terbuka yang di distribusikan dibawah lisensi GPL, pengembangan dan perawatannya dilakukan oleh ribuan komunitas pengguna dan pengembang di seluruh dunia. Dibuat dengan bahasa pemrogramanPHP, Drupal dapat dipasang pada beberapa jenis database seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite,MariaDB dan juga MsSQL. Web server yang mendukung diantaranya Apache, Nginx, IIS yang berjalan pada sistem operasi Cross-platform seperti Microsoft Windows, Mac OS X, Linux danFreeBSD. Drupal dapat diunduh secara bebas dan dapat digunakan secara bebas, sehingga memungkinkan setiap orang baik secara individu maupunkomunitas untuk mempublikasi, mengatur, mengelola dan mengorganisir berbagai jenis dari isi/konten pada website. Kemampuannya tidak sekedar sebagai CMS, namun dengan modul API-nya Drupal juga dapat digunakan sebagai CMF dalam membangun aplikasi berbasis Web.
Drupal dapat digunakan untuk membangun:
  • Portal Web Komunitas
  • Forum Diskusi
  • Website Perusahaan
  • Aplikasi Internal
  • Website Personal atau Blog
  • Aplikasi Komersial E-commerce
  • Kumpulan Sumber Informasi
  • Situs Jaringan Sosial
  • Jaringan intranet
  • Surat Kabar (Newsletter)
  • Galeri multimedia Multimedia
2. Joomla

Joomla adalah Sistem manajemen konten (SMK atau CMS) yang bebas dan terbuka (free opensource) ditulis menggunakan PHP dan basisdataMySQL untuk keperluan di internet maupun intranet. Joomla pertamakali dirilis dengan versi 1.0.0. Fitur-fitur Joomla! diantaranya adalah sistemcaching untuk peningkatan performansi, RSS, blogs, poling, dll. Joomla! menggunakan lisensi GPL.
Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata Swahili jumla yang mengandung arti "kebersamaan".

3. WordPress

WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.
Rilis terbaru WordPress adalah versi 3.5 (11 Desember 2012). WordPress didistribusikan dengan Lisensi Publik Umum GNU.


4. Plone

Plone merupakan perangkat lunak Content Management System berlisensi GPL dan dikembangkan melalui bahasa Phyton dan berjalan disemua system operasi.

5. VBulletin

VBulletin merupakan perangkat lunak Content Management System berbayar yang digunakan untuk membangun website, portal, forum diskusi yang berskala besar. VBulletin dikembangkan dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan database MySQL.


6. Moodle

Moodle (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU. Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database SQL.

7. Mambo

Mambo pada awalnya disebut Mambo Open Source atau MOS adalah free software atau open source content managemen system yang digunakan untuk membuat dan memanagement website melalui sebuah interface yang simple. Sekarang ini mambo banyak dipilih dan digunakan karena kemudahan yang diberikan untuk mengoperasikannya. Seperti hampir semua CMS yang digemari mambo memiliki kemampuan templating atau kemampuan untuk mengganti tampilan website tanpa harus melakukan upload/perubahan kontent. mambo menyediakan fasilitas dan komponenkomponen seperti shopping chart (menggunakan komponen virtue mart), photo gallery, forum, pools, calendars website searching, multi bahasa dan lain-lain. Hampir sebagian besar website yang kami bangun menggunakan Mambo sebagai pilihan CMS. Sebuah kebanggaan bagi Indonesia karena salah satu CoreDev Team Mambo adalah orang Indonesia asli.

CMS yang khusus untuk e-commerce

1. osCommerce



Singkatan dari Open Source Commerce adalah online store-management software. osCommerce cenderung lebih spesific kepada penggunaan CMS sebagai eCommerce dimana menyediakan segala fasilitas standar dan fungsionaliti.

2. Prestashop


Bagi anda yang berniat untuk mempunyai toko online sendiri, anda dapat melihat aplikasi e-commerce opensource yang bernama prestashop. Prestashop sudah terbilang canggih dan mempunyai feature-feature web 2.0 seperti dynamic ajax dan desain yang lumayan seger. Pertama kali melihat tampilan depan anda akan terkesan dengan tampilannya yang sederhana tetapi cukup komplit.pengoperasiannya cukup mudah bagi pengunjung ataupun administrator untuk mengikuti navigasi pada saat pencarian katalog product

3. Magento


Satu lagi pilihan aplikasi platform ecommerce yaitu Magento – Open Source eCommerceEvolved . Perlahan tapi pasti Magento bisa menggeser pendahulu-pendahulunya seperti OsCommerce, Joomla dengan Virtuemart-nya, dsb. Magento merupakan pemenang Best Commerce di SourceForge 2008. Walaupun proses instalasinya terhitung masih cukup sulit, tapi fitur, user interface, dll bisa diandalkan dan lumayan keren

Dan masih banyak yang lain, tapi CMS diataslah yang umumnya digunakan oleh pengguna CMS Open Source. (dari berbagai sumber).


Manfaan CMS

Penggunaan CMS juga bermacam-macam, berikut diantaranya :
  • Mengelola website pribadi atau lebih dikenal dengan blog
  • Mengelola website perusahaan/bisnis.
  • Portal atau website komunitas.
  • Galeri foto, dan lain sebagainya.
  • Forum.
  • Aplikasi E-Commerce.
  • Dan lain-lain.

 

nekoCatpussy Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea